Taman Pagelaran Jl Camar Blok FF3 No 1Ciomas Bogor
Call Center: 0251-8634820
Hp: 081806132128/081283840500
email: almunawwaraqiqah@gmail.com
web:http://www.al-munawwaraqiqah.blogspot.com
Indahnya Berqurban
Segala
puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita
Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang meniti jalan
mereka hingga akhir zaman.
Sebuah ayat yang menjadi pertanda disyari’atkannya ibadah qurban adalah firman Allah Ta’ala,
“Dirikanlah shalat demi rabbmu dan berqurbanlah (an nahr).” (Qs. Al Kautsar :2).
Diantara
tafsiran ayat ini adalah “berqurbanlah pada hari raya idul adha (yaumun
nahr)”. Tafsiran ini diriwayatkan dari ‘Ali bin AbiTholhah
dari ibnu ‘abbas, juga menjadi pendapat ‘atho’, mujahid dan jumhur
(mayoritas) ulama. Penyembelihan qurban ketika hari raya Idul Adha
disebut dengan al udh-hiyah, sesuai dengan waktu pelaksanaan ibadah
tersebut. [ Shahih Fiqih Sunnah, Abu Malik Kamal bin As Sayid Salim]
sehingga makna al udh-hiyah menurut istilah syar’I adalah hewan yang
disembelih dalam rangka mendekatkan diri pada Allah Ta’ala, dilaksanakan
pada hari An-Nahr ( Idul Adha) dengan syarat-syarat tertentu. [mawsu’ah
Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 2/1525, Multaqo ahlul Hadits.] dari
definisi ini maka yang tidak termasuk dalam al udh-hiyyah adalah hewan
yang disembelih bukan dalam rangka taqorrub pada allah (seperti untuk
dimakan, dijual, atau untuk menjamu tamu). Begitu pula yang tidak
termasuk al udhhiyyah adalah hewan yang disembelih diluar hari tasyriq
walaupun dalam rangka taqarrub pada Allah. Begitu pula yang tidak
termasuk al udh-hiyyah adalah hewan untuk aqiqah dan al hadyu yang
disembelih di mekkah.