Ads 468x60px

Minggu, 11 Agustus 2013

Jenis-Jenis Sapi

Sapi Brahman berasal dari India. Pada persebarannya, sapi ini banyak disilangkan dengan jenis sapi lainnya, yang kemudian disebut dengan sapi Brahman Cross.
Memiliki prosentase karkas sekitar 45 % dari total berat badan, sapi Brahman memiliki ciri seagai berikut : berpunuk, telinga panjang menggantung dan berujung runcing. Sangat cocok dikembangkan di iklim tropis, sapi ini relatif mudah dalam pemberian pakan.


Sapi Limosin (Limousin) adalah sapi pedaging dengan postur besar, panjang, padat dan kompak. Menjadi salahsatu primadona sapi pedaging karena selain ketahanan hidup tinggi, sapi Limosin memiliki kenaikan berat badan/hari (ADG) sangat bagus dengan konsekuensi kebutuhan pakan yang sangat besar. Memiliki prosentasi karkas (bobot daging) diatas rata-rata, membuat sapi jenis ini memiliki daya jual sangat tinggi.

Kebutuhan susu segar di Indonesia mencapai 5.200 – 5.600 ton/hari (www.kontan.co.id) sementara produksi susu segar nasional hanya mampu memenuhi seperempatnya.
Sapi perah yang cocok dikembangkan di Indonesia adalah sapi Frisien Holstein (Fries Holland)
Frisien Holstein (
Sapi FH betina (berat dewasa 625 kg) lebih jinak dibandingkan sapi jantan (berat dewasa 900 kg), sedikit lambat kedewasaan kelaminnya, sebaiknya dinikahkan pertama kali pada usia 15-18 bulan.

Sapi Simmental. Sapi berlemak tipis ini, memiliki prosentase karkas (bobot daging) tinggi. Bertubuh kekar dan berotot, sapi ini dipelihara sebagai sapi perah dan ataupun sapi pedaging.

Sapi Bali, sapi potong asli dari Indonesia yang merupakan domestikasi dari banteng. Berukuran ramping tapi padat sehingga karkasnya bisa mencapai sekitar 60% dari total berat keseluruhan.
Warna merah bata, kaki berwarna putih, pada punggungnya ditemukan buku hitam. Bagian pantat dan paha bagian dalam kulit berwarna putih berbentuk oval.
Sapi jantan berwarna lebih gelap dibandingkan sapi betina. warna bulu sapi jantan berubah dari merah bata menjadi ciklat tua atau hitam legam setelah dewasa. Bila dikebiri, warna hitam berubah menjadi coklat tua atau merah bata. Benar-benar sapi yang sangat unik.

JENIS - JENIS SAPI UNGGUL

JENIS-JENIS SAPI POTONG Disini kami berusaha meluruskan anggapan orang-orang mengenai sapi BRAHMAN!Bahwa sebenarnya yang dinamakan sapi BRAHMAN ialah sapi yang berwarna putih kepala agak kehitaman dan berpunuk besar,bukan yang berwarna coklat/merah seperti yang dikira selama ini. 1.BRAHMAN:sapi ini berasal dari india,namun banyak dikembangkan di Amerika,yang masuk ke Indonesia adalah dari Amerika.Bobot jantan maksimum 800kg dan betina 550kg.





                                                 SAPI BRAHMAN

            
2.LIMOUSINE:merupakan keturunan sapi Eropa yang berkembang diPerancis,sapi ini merajai di pasar-pasar sapiIndonesia dan merupakan sapi primadona untuk penggemukan,harganya mahal karena pertumbuhan badanya bisa mencapai 1,1kg per hari.

3.CHAROLAIS:sapi jenis ini juga di kembangkan di negara Perancis,warna bulu perak dan merupakan jenis paling besar di negara tersebut,sapi ini jarang di jumpai di pasar-pasar tradisional.Pertumbuhan badannya perhari bisa mencapai 1,3kg.
    
 4.HEREFORD:sapi ini juga merupakan sapi keturunan Eropa yang dikembangkan di Inggris,berat jantan rata-rata 900kg dan betina 725kg.

 5.SHORTHORN:sapi jenis ini sama dengan hereford dan juga dikembangkan di negara Inggris bobot jantan rata-rata 1100kg dan betina 850kg.                 

     SAPI LIMOUSINE
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYzsemCHqiYA0Z2S1g2IiZKoTLgw5wFNEnZoXevPqS7B1nXg0K3dFCeSe87EEEMGM3YMgolc6L0aidUqMCciwjJ2miVoSP09Arh0IK8kncYwuYCxJJgNKJlWFiQoCpqvFtN-Fe7SxMv6s/s1600/LIMOUSINE.jpg 

        SAPI HEREFORD
[HEREFORD.jpg]



6.SIMMENTAL:sapi ini berasal dari lembah Simme negara Switzerland,tapi banyak dikembangkan di Australia dan SelandiaBaru,bobot jantan rata-rata 1100kg dan betina 800kg,sapi jenis ini banyak kita jumpai di pasar-pasar tradisional.

7.ABERDEN ANGUS:sapi ini masuk di Indonesia melalui Selandia Baru,tapi awal mulanya berasal dari Skotlandia,bobot jantan rata-rata 900kg dan betina 700kg.

8.BRANGUS:sapi ini adalah persilangan betina Brahman dan pejantan Aberden Angus.

9.SANTA GERTRUDIS:sapi ini adalah hasil persilangan antara pejantan Brahman dan betina shorthorn di kembangkan pertama kali di King Ranch Texas Amerika serikat tahun 1943 dan masuk Indonesia mulai tahun 1973,bobot jantan rata-rata 900kg dan betina 725kg.

10.DROUGHMASTER:merupakan persilangan antara betina brahman dan pejantan shorthorn,dikembangkan di Australia dan jarang sekali kita jumpai di Indonesia. Dan masih banyak lagi jenis-jenis sapi di dunia.
[SIMMENTAL.jpg][ABERDEEN+ANGUS.jpg]                                                    SapiSimental                                                  Sapi Aberden Angus                      


                                                                          


 Referensi www.embryoplus.com.Semoga bermanfaat!

JENIS-JENIS SAPI PERAH


Banyak bangsa sapi daging yang dikembangkan untuk tujuan ganda (susu dan daging) atau bahkan untuk tujuan yang lebih luas lagi yaitu susu, daging, dan tenaga. Beberapa bangsa masih memperlihatkan perbedaan sedangkan yang lainnya telah diseleksi untuk sifat-sifat ternak daging atau ternak perah saja (Blakely,1991).

Bangsa sapi perah daerah subtropics

Ayrshire. Bangsa sapi Ayrshire dikembangkan di daerah Ayr, yaitu di daerah bagian barat Skotlandia. Wilayah tersebut dingin dan lembab, padang rumput relative tidak banyak tersedia. Dengan demikian maka ternak terseleksi secara alamiah akan ketahanan dan kesanggupannya untuk merumput (Blakely,1991).
Pola warna bangsa sapi Ayrshire bervariasi dari merah dan putih sampai warna mahagoni dan putih. Bangsa sapi ini lebih bersifat gugup atau terkejut bila dibandingkan dengan bangsa-bangsa yang lain. Para peternak dahulu nampak masih berhati-hati dalam usaha mereka dalam melakukan seleksi kearah tipe yang bagus. Hasil itu masih nampak dalam gaya penampilan, simetri, perlekatan ambing yang nampak, disamping kehalusan dan kebersihannya sebagai tipe perah. Sapi Ayrshire hanya termasuk dalam peringkat sedang dari sudut daging serta pedet yang dilahirkan. Rata-rata bobot badan sapi betina dewasa 1250 pound dan sapi jantan mencapai 1600-2300 pound. Produksi susu menurut DHIA (1965/1966) rata-rata 10312 pound dengan kadar lemak 4% (Prihadi,1997).

Brown Swiss. Bangsa sapi Brown Swiss banyak dikembangkan dilereng-lereng pegunungan di Swiss. Sapi ini merumput di kaki-kaki gunung pada saat musim semi sampai lereng yang paling tinggi saat musim panas. Keadaan alam seperti itu melahirkan hewan-hewan yang tangguh akan kemampuan merumput yang bagus. Ukuran badannya yang besar serta lemak badannya yang berwarna putih menjadikannya sapi yang disukai untuk produksi daging (Blakely,1991).
Warna sapi Brown Swiss bervariasi mulai dari coklat muda sampai coklat gelap, serta tercatat sebagai sapi yang mudah dikendalikan dengan kecenderungan bersifat acuh. Sapi Brown Swiss dikembangkan untuk tujuan produksi keju dan daging, serta produksi susunya dalam jumlah besar dengan kandungan bahan padat dan lemak yang relative tinggi. Bobot badan sapi betina dewasa 1200-1400 pound, sedang sapi jantan Brown Swiss 1600-2400 pound. Produksi susu rata-rata mencapai 10860 pound dengan kadar lemak 4,1% dan warna lemak susunya agak putih (Blakely,1991).
Guernsey. Bangsa sapi Guernsey dikembangkan di pulau Guernsey di Inggris. Pulau tersebut terkenal dengan padang rumputnya yang bagus, sehingga pada awal-awal seleksinya, sifat-sifat kemampuan merumput bukan hal penting yang terlalu diperhatikan. Sapi perah Guernsey berwarna coklat muda dengan totol-totol putih yang nampak jelas. Sapi tersebut sangat jinak, tetapi karena lemak badannya yang berwarna kekuningan serta ukuran badan yang kecil menyebabkan tidak disukai untuk produksi susu dengan warna kuning yang mencerminkan kadar karoten yang cukup tinggi (karoten adalah pembentuk atau prekusor vitamin A). disamping itu, kadar lemak susu serta kadar bahan padat susu yang tinggi. Bobot badan rata-rata sapi betina dewasa 1100 pound dengan kisaran antar 800-1300 pound. Sedangkan bobot sapi jantan dewasa dapat mencapai 1700 pound. Produksi susu sapi Guernsey menurut DHIA (1965/1966) rata-rata 9179 pound dengan kadar lemaknya 4,7% (Prihadi,1997).

Jersey. Sapi Jersey dikembangkan di pulau Jersey di Inggris yang terletak hanya sekitar 22 mil dari pulau Guernsey. Seperti halnya pulau Guernsey, pulau Jersey juga mempunyai padang rumput yang bagus sehingga seleksi ke arah kemampuan merumput tidak menjadi perhatian pokok. Pulau itu hasil utamanya adalah mentega, dengan demikian sapi Jersey dikembangkan untuk tujuan produksi lemak susu yang banyak, sifat yang sampai kini pun masih menjadi perhatian. Dalam masa perkembangan bangsa ini, hanya sapi-sapi yang bagus sajalah yang tetap dipelihara sehingga sapi Jersey ini masih terkenal karena keseragamannya (Blakely,1991).
Susu yang berasal dari sapi yang berwarna coklat ini, warnanya kuning karena kandungankarotennya tinggi serta persentase lemak dan bahan padatnya juag tinggi. Seperti halnya sapi Guernsey, sapi Jersey tidak disukai untuk tujuan produksi daging serta pedet yang akan dipotong. Bobot sapi betina dewasa antara 800-1100 pound. Produksi susu sapi Jersey tidak begitu tinggi, menurut standar DHIA (1965/1966) rata-rata produksi sapi Jersey 8319 pound/tahun, tetapi kadar lemaknya sangat tinggi rata-rata 5,2% (Prihadi,1997).
Holstein – Friesien. Bangsa sapi Holstein-Friesien adalah bangsa sapi perah yang paling menonjol di Amerika Serikat, jumlahnya cukup banyak, meliputi antara 80 sampai 90% dari seluruh sapi perah yang ada. Asalnya adalah Negeri Belanda yaitu di propinsi Nort Holand dan West Friesland, kedua daerah yang memiliki padang rumput yang bagus. Bangsa sapi ini pada awalnya juga tidak diseleksi kearah kemampuan atau ketangguhannya merumput. Produksi susunya banyak dan dimanfaatkan untuk pembuatan keju sehingga seleksi kearah jumlah produksi susu sangat dipentingkan (Blakely,1991).

Sapi yang berwarna hitam dan putih (ada juga Holstein yang berwarna merah dan putih) sangat menonjol karena banyaknya jumlah produksi susu namun kadar lemaknya rendah. Sifat seperti ini nampaknya lebih cocok dengan kondisi pemasaran pada saat sekarang. Ukuran badan, kecepatan pertumbuhan serta karkasnya yang bagus menyebabkan sapi ini sangat disukai pula untuk tujuan produksi daging serta pedet untuk dipotong. Standar bobot badan sapi betina dewasa 1250 pound, pada umumnya sapi tersebut mencapai bobot 1300-1600 pound. Standar bobot badan pejantan 1800 pound dan pada umumnya sapi pejantan tersebut mencapai diatas 1 ton. Produksi susu bias mencapai 126874 pound dalam satu masa laktasi, tetapi kadar lemak susunya relative rendah, yaitu antara 3,5%-3,7%. Warna lemaknya kuning dengan butiran-butiran (globuli) lemaknya kecil, sehingga baik untuk dikonsumsi susu segar (Blakely,1991).

Bangsa sapi perah daerah tropis
Sahiwal. Bangsa sapi Sahiwal berasal dari daerah Punyab, distrik montgo mery, Pakistan, daerah antara 29°5’ -30°2’ LU. Sapi perah Sahiwal mempunyai warna kelabu kemerah-merahan atau kebanyakan merah warna sawo atau coklat. Sapi betina bobot badannya mencapai 450 kg sedangkan yang jantan 500-600 kg. sapi ini tahan hidup di daerah asalnya dan dapat berkembang di daerah-daerah yang curah hujannya tidak begitu tinggi. Produksi susu paling tinggi yaitu antara 2500-3000 kg/tahun dengan kadar lemaknya 4,5%. Menurut Ware (1941) berdasarkan catatan sapi perah Sahiwal yang terbaik dari 289 ekor dapat memproduksi antara 6000-13000 pound (2722-5897 liter) dengan kadar lemak 3,7% (Blakely,1991).

Red Sindhi. Bangsa sapi Red Sindhi berasal dari daerah distrik Karachi, Hyderabad dan Kohistan. Sapi Red Sindhi berwarna merah tua dan tubuhnya lebih kecil bila dibandingkan dengan sapi Sahiwal, sapi betina dewasa rata-rata bobot badannya 300-350 kg, sedangkan jantannya 450-500 kg. produksi susu Red Sindhi rata-rata 2000 kg/tahun, tetapi ada yang mencapai produksi susu 3000 kg/tahu dengan kadar lemaknya sekitar 4,9% (Blakely,1991).

Gir. Bangsa sapi Gir berasal dari daerah semenanjung Kathiawar dekat Bombay di India Barat dengan curah hujan 20-25 inchi atau 50,8-63,5 cm. Daerah ini terletak antara 20°5’ - 22°6’ LU. Pada musim panas temperature udara mencapai 98°F (36,7°C) dan musim dingin temperatu udara sampai 60°F (15,5°C) (Prihadi,1997).

Warna sapi Gir pada umumnya putih dengan sedikit bercak-bercak coklat atau hitam, tetapi ada juga yang kuning kemerahan. Sapi ini tahan untuk bekerja baik di sawah maupun di tegal. Ukuran bobot sapi betina dewasa sekitar 400 kg, sedangkan sapi jantan dewasa sekitar 600 kg. produksi susu rata-rata 2000 liter/tahun dengan kadar lemak 4,5-5% (Blakely,1991).

Bangsa sapi perah di Indonesia
Bangsa sapi perah di Indonesia dapat dikatakan tidak ada. Sapi perah di Indonesia berasal dari sapi impor dan hasil dari persilangan sapi impor dengan sapi local. Pada tahun 1955 di Indonesia terdapat sekitar 200000 ekor sapi perah dan hamper seluruhnya merupakan sapi FH dan keturunannya (Prihadi,1997).

Produksi susu sapi FH di Indonesia tidak setinggi di tempat asalnya. Hal ini banyak dipengaruhi oleh factor antara lain iklim, kualitas pakan, seleksi yang kurang ketat, manajemen dan mungkin juga sapi yang dikirim ke Indonesia kualitas genetiknya tidak sebaik yang diternakkan dinegeri asalnya. Sapi FH murni yang ada di Indonesia rata-rata produksi susunya sekitar 10 liter per hari dengan calving interval 12-15 bulan dan lama laktasi kurang lebih 10 bulan atau produksi susu rata-rata 2500-3000 liter per laktasi (Prihadi,1997).

Hasil persilangan antara sapi lokal dengan sapi FH sering disebut sapi PFH (Peranakan Friesian Holstein). Sapi ini banyak dipelihara rakyat terutama di daerah Boyolali, Solo, Ungaran, Semarang, dan Jogjakarta. Juga dapat dijumpai didaerah Pujon, Batu, Malang,dan sekitarnya. Warna sapi PFH seperti sapi FH tetapi sering dijumpai warna yang menyimpang misalnya warna bulu kipas ekor hitam, kuku berwarna hitam dan bentuk tubuhnya masih memperlihatkan bentuk sapi local, kadang-kadang masih terlihat adanya gumba yang meninggi (Prihadi,1997).


DAFTAR PUSTAKA

Blakely, J and D.H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan, edisi ke- 4. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta.

Prihadi, S. 1997. Dasar Ilmu Ternak Perah. Fakultas Peternakan UGM. Jogjakarta.

JENIS-JENIS SAPI POTONG

Disini kami berusaha meluruskan anggapan orang-orang mengenai sapi BRAHMAN!Bahwa sebenarnya yang dinamakan sapi BRAHMAN ialah sapi yang berwarna putih kepala agak kehitaman dan berpunuk besar,bukan yang berwarna coklat/merah seperti yang dikira selama ini.

1.BRAHMAN:sapi ini berasal dari india,namun banyak dikembangkan di Amerika,yang masuk ke Indonesia adalah dari Amerika.Bobot jantan maksimum 800kg dan betina 550kg.


2.LIMOUSINE:merupakan keturunan sapi Eropa yang berkembang diPerancis,sapi ini merajai di pasar-pasar sapiIndonesia dan merupakan sapi primadona untuk penggemukan,harganya mahal karena pertumbuhan badanya bisa mencapai 1,1kg per hari.



3.CHAROLAIS:sapi jenis ini juga di kembangkan di negara Perancis,warna bulu perak dan merupakan jenis paling besar di negara tersebut,sapi ini jarang di jumpai di pasar-pasar tradisional.Pertumbuhan badannya perhari bisa mencapai 1,3kg.



4.HEREFORD:sapi ini juga merupakan sapi keturunan Eropa yang dikembangkan di Inggris,berat jantan rata-rata 900kg dan betina 725kg.



5.SHORTHORN:sapi jenis ini sama dengan hereford dan juga dikembangkan di negara Inggris bobot jantan rata-rata 1100kg dan betina 850kg.



6.SIMMENTAL:sapi ini berasal dari lembah Simme negara Switzerland,tapi banyak dikembangkan di Australia dan SelandiaBaru,bobot jantan rata-rata 1100kg dan betina 800kg,sapi jenis ini banyak kita jumpai di pasar-pasar tradisional.



7.ABERDEN ANGUS:sapi ini masuk di Indonesia melalui Selandia Baru,tapi awal mulanya berasal dari Skotlandia,bobot jantan rata-rata 900kg dan betina 700kg.




8.BRANGUS:sapi ini adalah persilangan betina Brahman dan pejantan Aberden Angus.



9.SANTA GERTRUDIS:sapi ini adalah hasil persilangan antara pejantan Brahman dan betina shorthorn di kembangkan pertama kali di King Ranch Texas Amerika serikat tahun 1943 dan masuk Indonesia mulai tahun 1973,bobot jantan rata-rata 900kg dan betina 725kg.



10.DROUGHMASTER:merupakan persilangan antara betina brahman dan pejantan shorthorn,dikembangkan di Australia dan jarang sekali kita jumpai di Indonesia.



Dan masih banyak lagi jenis-jenis sapi di dunia.
Referensi www.embryoplus.com.Semoga bermanfaat!



0 komentar:

Posting Komentar

Kursus Bhs Inggris

promosi online